SELAMAT DATANG di Blog BKM Amanah Desa Sindanglaya - Media Sosialisasi & Informasi

LATAR BELAKANG


LATAR BELAKANG


Permasalahan kemiskinan yang cukup komplek, dalam penanganannya memerlukan intervensi semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha dan semua lapisan masyarakat. Permasalahan kemiskinan tidak bisa dipandang dari sisi ekonomi saja, tapi juga lingkungan, sosial, budaya dan bahkan politik. Peran dunia usaha dan masyarakat selama ini belum optimal.

Paradigma yang berkembang selama ini bahwa pihak luar mempunyai pandangan masyarakat tidak mampu memecahkan masalah kemiskinannya sendiri, apabila diberi bantuan untuk dikelola sendiri akan habis sia-sia. Masyarakat tidak pernah diberi kesempatan untuk mengelola sendiri dana-dana bantuan yang diterimanya. Masyarakat miskin diidentikan sebagai masyarakat yang bodoh, pemalas dan sebagainya.

Paradigma seperti itu pada akhirnya akan semakin melemahkan masyarakat. Masyarakat akan semakin terpinggirkan karena selalu dijadikan objek. Dalam diri mereka akan tumbuh rasa minder atau tidak ada rasa percaya diri yang mengakibatkan menurunnya kreatifitas dan produktifitas mereka. Hal ini akan menjadikan mereka semakin terpuruk dan akan menumbuhkan mental ketergantungan kepada bantuan pihak luar.
Maka dari itu, untuk mengatasi hal seperti di atas perlu adanya perubahan paradigma dalam penanggulangan kemiskinan. Perubahan paradigma itu meliputi serangkaian perubahan mulai dari tataran konsep, teori, nilai-nilai, metodologi sampai ke tataran pelaksanaannya.
Pelibatan masyarakat terutama masyarakat miskin dalam penanggulangan kemiskinan menjadi hal yang mutlak untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya dan mandiri yang dapat mengatasi berbagai persoalan kemiskinan. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat akan berdampak positif bagi perkembangan modal sosial masyarakat. Dengan diberi kepercayaan, masyarakat akan merasa dihargai dan tumbuh rasa percaya dirinya sehingga akan menemukan kembali jati dirinya sebagai manusia yang hakiki dan bermartabat yang pada akhirnya akan menumbuhkan kreatifitas dan produktifitasnya. Dengan meningkatnya modal sosial, maka masyarakat akan menjadi berdaya dan mampu mandiri dalam mengenali persoalan-persoalan kemiskinan dan dapat memecahkan sendiri akar persoalan kemiskinan serta mampu mengembangkan jalan keluar dalam upaya mengatasi masalah kemiskinannya.

Untuk melaksanakan hal tersebut, maka perlu adanya pengkoordinasian masyarakat serta motor penggerak bagi upaya-upaya penumbuhan modal sosial masyarakat. Maka dibentuklah suatu lembaga kepemimpinan masyarakat yang akan menjadi wadah bagi perjuangan masyarakat dalam upaya menanggulangi kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan. Lembaga kepemimpinan masyarakat tersebut kemudian disebut Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).

0 komentar:

Arsip Blog